Nama Latin Purwoceng semula adalah Pimpinella alpina yang merupakan hasil revisi dari nama sebelumnya Pimpinella pruacan. Motivasinya karena ternyata varian induk yang serupa dengan varietas yang tiumbuh di dataran tinggi dieng jawa tengah ini juga terdapat di puncak gunung Alpine di negara Swiss dengan varian yang lebih banyak di pegunungan tertinggi di Eropa tersebut.
Selain di Dieng, Purwoceng juga tumbuh di pegunungan Iyang, Jawa Timur ( dikenal sebagai Suri Pandak Abang ). Di Gunung Tengger dinamai Gebangan Depok, Selain itu Purwoceng juga tumbuh didaerah gunung putri Bogor. Tumbuhhan Purwoceng dapat tumbuh pada ketinggian 2000-3000 dpl. Populasi tanaman Purwoceng menjadi semakin kecil karena naik daunnya tanaman ini sebagai Aprodisiak yang disebutkan juga oleh penduduk dieng sebagai Viagra Jawa.
Di dalam ekstrak Purwoceng ternyata mengandung senyawa turunan dari senyawa sterol, saponin dan alkaloida dan Akarnya mempunyai sifat Diuretika ( peluruh air seni ) dan juga mengandung senyawa kumarin yang dalam pengobatan modern dipergunakan sebagai Antibakteri, Antifungi dan juga dalam perkembangannya terbukti senyawa kumarin dapat membunuh sel kanker. Namun dari banyaknya manfaat dari Purwoceng, yang membuat tanaman ini menjadi populer karena manfaatnya dalam peningkatan hormonal pada pria dewasa.
Cara kerja ekstrak Purwoceng yang membantu aktif nya hormon seksual sehingga tubuh memberikan sinyal kuat kepada hormon Testoteron yang akan mengaktifkan alat vital untuk ereksi. Namun kerja ekstrak Purwoceng tidak dapat instant dan sangat terasa manfaatnya jika dikonsumsi bagi yang disfungsi ereksi atau impotensi. Dengan konsumsi secara teratur dan terus menerus, dalam beberapa waktu hasil akan dapat dirasakan dengan sangat nyata.